And if you're listening, I miss you.
And if you hear me now, I need you.
Where did you go?
'Cause you're not gone
Everyone knows that something's wrong
The wires were cut and I'm alone
I know we're getting closer
I know you're coming back for me this time
This time.
And do you ever want me, do you ever need me?
I know that you left before goodbye.
And it's okay, there's always another day.
And anytime you want me, anytime you see me
I don't think you meant to say goodbye
And it's okay, there's always another day.
Your voice comes in and now it's fading,
I can't believe this is so frustrating.
'Cause you never seem to understand
And you always slip straight through your hands
And how does it feel to be alone?
I know we're getting closer
I know you're coming back for me this time
This time.
And do you ever want me, do you ever need me?
I know that you left before goodbye.
And it's okay, there's always another day.
And anytime you want me, anytime you see me
I don't think you meant to say goodbye
And it's okay, there's always another day.
If you ever find what you were looking for
I will be waiting there, I will be there
And do you ever want me, do you ever need me?
I know that you left before goodbye.
And it's okay, there's always another day.
And anytime you want me, anytime you see me
I don't think you meant to say goodbye
But it's okay, there's always another day.
Rabu, 10 November 2010
Steel Heart - She's Gone
She's gone,
Out of my life.
I was wrong,
I'm to blame,
I was so untrue.
I can't live without her love.
In my life
There's just an empty space.
All my dreams are lost,
I'm wasting away.
Forgive me, girl.
(Chorus)
Lady, won't you save me?
My heart belongs to you.
Lady, can you forgive me?
For all I've done to you.
Lady, oh, lady.
She's gone,
Out of my life.
Oh, she's gone.
I find it so hard to go on.
I really miss that girl, my love.
Come back into my arms.
I'm so alone,
I'm begging you,
I'm down on my knees.
Forgive me, girl.
(Chorus x2)
Lady, oh, lady.
My heart belongs to you.
Lady, can you forgive me?
For all I've done to you.
(for someone whom very mean to me)
by : Istikhori Oree A.
Out of my life.
I was wrong,
I'm to blame,
I was so untrue.
I can't live without her love.
In my life
There's just an empty space.
All my dreams are lost,
I'm wasting away.
Forgive me, girl.
(Chorus)
Lady, won't you save me?
My heart belongs to you.
Lady, can you forgive me?
For all I've done to you.
Lady, oh, lady.
She's gone,
Out of my life.
Oh, she's gone.
I find it so hard to go on.
I really miss that girl, my love.
Come back into my arms.
I'm so alone,
I'm begging you,
I'm down on my knees.
Forgive me, girl.
(Chorus x2)
Lady, oh, lady.
My heart belongs to you.
Lady, can you forgive me?
For all I've done to you.
(for someone whom very mean to me)
by : Istikhori Oree A.
Selasa, 09 November 2010
What's Friend Look Like?
Menurut Wikipedia :
"Persahabatan atau pertemanan adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerja sama dan saling mendukung antara dua atau lebih entitas sosial. Artikel ini memusatkan perhatian pada pemahaman yang khas dalam hubungan antar pribadi. Dalam pengertian ini, istilah "persahabatan" menggambarkan suatu hubungan yang melibatkan pengetahuan, penghargaan dan afeksi. Sahabat akan menyambut kehadiran sesamanya dan menunjukkan kesetiaan satu sama lain, seringkali hingga pada altruisme. selera mereka biasanya serupa dan mungkin saling bertemu, dan mereka menikmati kegiatan-kegiatan yang mereka sukai. Mereka juga akan terlibat dalam perilaku yang saling menolong, seperti tukar-menukar nasihat dan saling menolong dalam kesulitan. Sahabat adalah orang yang memperlihatkan perilaku yang berbalasan dan reflektif. Namun bagi banyak orang, persahabatan seringkali tidak lebih daripada kepercayaan bahwa seseorang atau sesuatu tidak akan merugikan atau menyakiti mereka."
Menurut Khalil Gibran :
"sahabat adalah kebutuhan jiwa yang mendapatkan imbangan. dialah ladang hati yang dengan kasih kau petik buahnya dengan rasa terima kasih. dialah naungan sejuk keteduhanmu yang kau datangi saat hati membutuhkan kedamaian"
Membaca kedua pengertian di atas membuat saya geli, muak, dan bosan dengan itu semua. Bagi saya semua itu kelihatan seperi omong kosong belaka. Sahabat selalu ada buat kita? Sahabat selalu tulus? Sahabat adalah penyangga hidup? ohh... SHIT man!!! Buat saya itu cuma kalimat-kaliamt dari negeri khayalan. Nyatanya banyak orang mengaku sahabat kita, teman baik kita, atau apalah itu saya tak peduli. Mereka menghianati kita, menusuk kita, menghancurkan kita, meninggalkan kita saat kita butuh mereka. Sedangkan saat mereka butuh, kita ada buat mereka. Bukan seolah-olah mengharap timbal balik. Tapi seharusnya mereka sadar diri APA JADINYA JIKA MEREKA TIDAK KENAL KITA? Seperti kacang lupa kulit, seperti Kotoran hidung lupa pada sarangnya. Bagi saya, orang-orang seperti itu hanyalah sampah.
Maka dari itu saya lebih percaya pada statement ini :
"YOUR FRIEND IS YOUR FIRST ENEMY.. SO, KILL ALL YOUR FRIEND"
Satu Kata Mengubah Hidup
Pernahkah kalian mengerti bahwa di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau berusaha dan bekerja keras untuk mencapai sesuatu? "Nothing is Imposible" itu kata-kata yang sampai saat ini masih saya pegang teguh dan tak tergoyahkan. Roda dunia selalu berputar, kadang kita di atas, kadang kita di bawah. Tidak ada yang bisa menebak apa yang akan terjadi pada kita esok, atau lusa.
Meskipun begitu bukan berarti kita harus tergantung pada roda tersebut. Jangan pernah tergantung pada takdir, sebagian takdir dapat dirubah jika kita mau dan berusaha untuk merubahnya. Janganlah kita menjadi seseorang yang putus asa dalam menghadapi kehidupan dan hanya bisa menerima tanpa berusaha, ITU SALAH!! Jika kita hanya bisa menerima tanpa berusaha, sama saja kita seperti mengemis atas belas kasihan Tuhan. Mengemis pada kehidupan ini berharap Tuhan mengubah nasib kita tanpa usaha kita untuk merubahnya sendiri.
Seperti yang saya katakan, "Nothing is Imposible" jadikan kata-kata itu sebagai motivasi dalam hidup anda. Jangan menyerah jika keadaan tidak sesuai dengan apa yang anda harapkan. Berusaha lagi, lagi, dan lagi hingga keadaannya sesuai dengan yang anda harapkan sampai anda tidak punya kekuatan lagi untuk merubahnya. dengan kata lain bisa dikatakan "NEVER GIVE UP". Kedua Kata-kata tersebut merupakan suatu kesatuan yang secara kasat mata saling berhubungan. Saling mendukung satu sama lain, dan tidak akan terpisah. "Nothing is Imposible" mendorong anda untuk melakukan sesuatu, dan "Never Give Up" memotivasi anda untuk jangan menyerah dalam memujudkan sesuatu. Meskipun kemungkinan berhasilnya mendekati 0%, tapi tidak 0%. Itu berarti hal tersebut masih mungkin untuk diwujudkan meski kemungkinannya kecil.
So, from now let's embed These word in your heart, in your life. "NOTHING IS IMPOSIBLE, AND NEVER GIVE UP"
by : Istikhori Ahmad
Who is he? Jack The Ripper
Jack The Ripper, oknum yang sangat misterius. Oknum yang bertanggungjawab atas pembunuhan-pembunuhan sadis dan mutilasi yang menyebabkan kematian sejumlah Wanita Tuna Susila. Sebutan “Jack The Ripper” adalah julukan untuk oknum misterius yang melakukan serangkaian pembunuhan tersebut, kisahnya juga menginspirasi sejumlah film.
Bulan Agustus 1888, di Whitechapel, London menjadi heboh dengan kasus pembunuhan berantai yang biasanya terjadi pada akhir pekan. Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan, leher terpotong dengan organ tubuh bagian dalam telah menyembul keluar.
Selama lebih dari 100 tahun, kasus Jack The Ripper tetap menjadi misteri, pembunuhan dilakukan secara acak dan tidak meninggalkan bukti yang bisa menjadi titik terang untuk proses penyelidikan. Walaupun “hanya” kira-kira 1 tahun Jack The Ripper melakukan aksinya, tapi namanya telah melegenda hingga kini. Diduga, setelah melakukan aksinya di London, Jack The Ripper telah melarikan diri ke benua Amerika, sehingga kasus inipun mengalami kebuntuan dan menjadi misteri. Konon, tempat Jack The Ripper memutilasi korbannya telah menjadi tempat yang angker dan menyeramkan.
Jack The Ripper tidak “sembarangan” membunuh, yang menjadi korbannya hanyalah Wanita Tuna Susila, diantaranya bernama Polly Nichols, Annie Chapman, Catherine Eddowes, dan Elizabeth Stride. Whitechapel memang cukup marak dengan prostitusi, pada masa itu di Whitechapel, berkeliaran sekitar 1200 Wanita Tuna Susila dan terdapat 62 rumah bordil.
Perkiraan yang muncul, Jack The Ripper berasal dari keluarga kelas atas dan berpendidikan. Mungkin berprofesi sebagai seorang dokter, asisten dokter, mantan dokter, atau petugas medis, karena memiliki pengetahuan tentang anatomi tubuh manusia, terlihat dari korban mutilasi yang dilakukannya dengan “rapi”.
Pada beberapa korban, bagian tubuh bagian dalam dikeluarkan oleh Jack The Ripper, sedangkan korban yang lain tidak demikian. Oleh karenanya, muncul dugaan kalau pembunuhan ini tidak dilakukan oleh satu orang, karena korban-korban meninggalkan “ciri” yang berbeda-beda.
Stephen Knight, dalam bukunya tahun 1976 berjudul “Jack the Ripper : The Final Solution”, memberikan teori mengenai oknum yang merujuk pada Jack The Ripper, dimana melibatkan kelas atas dan seorang dokter, tapi banyak yang tidak sepaham dengan teori ini dan menganggap itu hanyalah cerita khalayan.
Badan penyelidik FBI memiliki gambaran yang berbeda mengenai Jack The Ripper. FBI menyimpulkan bahwa Jack The Ripper berasal dari masyarakat kelas bawah, seseorang berkulit putih dan berasal dari keluarga broken home. Satu hal yang pasti, Jack The Ripper memiliki pengetahuan mengenai anatomi tubuh manusia.
Jack The Ripper juga mungkin mengalami masalah sosial dan kurang dapat berinteraksi dengan orang lain. Ada ratusan nama yang sempat diajukan sebagai Jack The Ripper, diantaranya Robert Mann, Lewis Carroll dan Walter Sickert.
Sesuai gambaran dari FBI, oknum yang paling sesuai adalah Robert Mann, yang bekerja sebagai petugas kamar mayat di Whitechapel. Sebagai petugas kamar mayat, setidaknya ia memiliki pengetahuan tentang anatomi. Yang menambah kecurigaan, pada saat korban bernama Polly Nichols dibawa ke kamar mayat Whitechapel, Inspektur Polisi telah melarang untuk menyentuh mayat Polly Nichols, tapi Robert Mann bersikeras menelanjangi mayat Polly Nichols. Mungkin Robert Mann ingin mengagumi “hasil karya” yang telah dibuatnya.
Siapapun Jack The Ripper dan walaupun aksi pembunuhannya telah lama berlalu, tampaknya sosok sang pembunuh sadis telah melekat dibenak masyarakat, menjadi “abadi” dan melegenda. Sosok misterius yang digambarkan berkeliaran dengan memakai mantel, topi dan membawa sebilah pisau. Sehingga senantiasa menghiasi film layar kaca dengan cerita-cerita yang berbalut fiktif.
taken from : http://temperer.wordpress.com/2010/03/21/jack-the-ripper/
Jack The Ripper
Tahun 1888 di bagian timur kota London, terjadi pembunuhan berantai terhadap 5 orang pelacur. Korban2 dibunuh dengan dicekik, lalu dibaringkan, dan dipotong pembuluh arteri mereka ditenggorokan, lalu diikuti dengan berbagai macam proses pemotongan, tergantung bagian tubuh mana yang akan dibuang dan ditinggalkan oleh si pelaku.
Sebenarnya, mangsa pembunuh yang kerap juga dijuluki “Pembunuh Whitechapel” ini hanyalah lima orang pelacur, walaupun ada pendapat yang mengatakan jumlahnya bisa lebih daripada itu.Dan semua kegiatannya itu ia lakukan hanya dalam jangka waktu 3 bulan saja. Tapi, bagaimanapun juga kekejaman dan misteri pembunuhnya menjadikan kasus pembunuhan berantai ini sangat popular hingga saat ini.
Dan dia dijulukiJACK THE RIPPER..
Sebenarnya dibandingkan Delphine LaLaurie (1775 - 1842), mungkin Jack The Ripper kalah kejam. Tapi entah mengapa, Jack sangat terkenal. Suasana mistis yang meliputi kasus ini membuatnya sangat terkenal. Gambaran bahwa seorang berjubah hitam yang muncul dari kabut, mencabut nyawa korbannya dengan cepat lalu menghilang di kegelapan. Dan dia tak pernah tertangkap atau terungkap.
Pada saat kasus itu muncul,sebenarnya nama Jack The Ripper bahkan belum ada. Namun media dan kepolisian banyak menerima surat. Ada yang mencoba memberi saran, ada yang mencoba memberi tahu identitas pelaku dan sebagainya. Sampai suatu hari ada surat yang berasal dari seseorang yang mengaku sebagai pelaku dari semua rentetan kasus pembunuhan sadis itu. Dan di bawahnya tertulis nama Jack The Ripper.
Awalnya surat tersebut tidak diperhatikan, karena memang banyak surat seperti itu sebelumnya. Namun tak lama kemudian muncul lagi satu surat yang dianggap dari orang yang sama (karena gaya tulisan, bentuk tulisan dan sebagainya) dan dibawahnya juga tertulis nama Jack The Ripper. Sejak saat itu, polisi dan masyarakat menyebut pelaku kasus itu dengan nama Jack The Ripper. Salah satu kalimat dalam surat itu adalah “They say I’m a doctor…hahahaha….”.
Alasan kenapa kepolisan mulai mempercayai surat itu adalah karena Jack menyatakan akan mengirimkan potongan telinga salah satu korbannya. Salah seorang korban yang ditemukan polisi memang kehilangan telinganya. Namun kiriman ini tidak pernah datang.
Yang ada berikutnya adalah kiriman selembar surat serta potongan ginjal manusia yang telah diformalin. Surat itu tidak lagi ditulis dengan nama pengirim Jack, tapi ‘From Hell’. Dari kata inilah judul film From Hell diambil. Apakah surat ketiga ini memang dari orang yang sama atau orang lain, kenyataannya juga tak pernah terungkap sampai hari ini.
Tidak banyak petunjuk konkrit yang didapatkan untuk menelusuri jejak sang pembunuh . Jack the Ripper digambarkan sangat mahir “memainkan” pisau-pisau mematikannya, mempunyai pengetahuan anatomi tubuh manusia yang cukup baik, serta penguasaan teknik membedah dan memotong bagian-bagian tubuh manusia dengan sangat sempurna. Yang bisa dikatakan lebih hebat lagi, semua pembataian itu ia lakukan ditengah gelap-nya malam, boleh dibilang tanpa penerangan yang cukup.
Segala misteri itu bermula pada tanggal 31 Agustus 1888. Sekitar pukul 4.00 dini hari waktu setempat , seorang penduduk menemui mangsa pertama sang “devil” yaitu Mary Ann Nichols, 42, di Whitechapel, East End. Mayat wanita malang itu ditemukan oleh seorang penduduk setempat dalam keadaan tewas mengenaskan. Bahkan beberapa polisi yang datang ke TKP juga cukup tekejut ketika melihat kondisi mayat. Dokter yang memeriksa mayat tersebut mendapati sebagian tubuhnya masih panas, ini menunjukkan mungkin wanita ini dibunuh kurang lebih sekitar setengah jam sebelum jasad-nya ditemukan. Terdapat kesan sayatan benda runcing pada rahang kiri korban, selain itu diperkirakan perutnya juga dibelah menggunakan pisau panjang bergerigi, serta terdapat banyak luka tikaman pada beberapa bagian tubuh yang lain. Polisi tidak banyak memiliki petunjuk mengenai kasus pembunuhan ini, kerana tidak ada saksi yang melihat atau mendengar suara teriakan korban pada malam kejadian. Selain itu tidak ditemui juga ada-nya senjata tajam yang ditinggalkan sang pelaku di TKP.
Pada 6 Agustus 1888 sebelum kasus pembunuhan Mary, seorang pelacur lainnya, Martha Tabram, 39, ditemui tewas di George Yard dengan luka tikaman benda tajam sebanyak 39 kali pada leher dan bagian kemaluan. Dari hasil autopsi terhadap jasad wanita itu, didapati leher sang korban turut digorok dan perutnya dibelah. Beberapa pihak berpendapat, pembunuhan Martha merupakan salah satu “hasil karya” Jack The Ripper. Sehingga banyak spekulasi mengatakan bahwa Martha merupakan korban pertama dari rentetan kasus pembunuhan berantai ini.
Delapan hari selepas kematian Mary, penduduk Whitechapel kembali digemparkan oleh penemuan sesosok mayat wanita. Kali ini menimpa seorang pelacur, Annie Chapman, ia juga ditemukan tewas dalam keadaan mengenaskan. Ahli bedah forensik mengatakan bahwa Annie tewas dua jam sebelum jasadnya ditemukan. Mereka juga mendapati sebagian kulit perut Annie dibedah, tulang rusuknya dipotong-potong, isi perut dan organ-organ seperti jantung dikeluarkan dan diletakkan di bahu sang korban. Edannya lagi, sebagian kemaluannya juga dipotong!! Beberapa saksi mengatakan melihat Annie sedang bercengkrama dengan seorang lelaki yang memiliki ciri-ciri berkulit gelap, memakai topi pemburu rusa dan berjubah hitam pada jam 5.30 pagi. Keterangan para saksi yang turut merujuk kepada “orang asing”, membuat polisi menyimpulkan pembunuh adalah pendatang Yahudi dan menimbulkan sentimen di kalangan penduduk pribumi. Seorang Yahudi, John Pizer yang turut dikenali “Apron Kulit” ditahan, namun ahirnya ia dibebaskan karena ia tak terbukti bersalah dan tidak terkait dengan kasus pembunuhan tersebut.
Mangsa ketiga dan keempat Jack the Ripper ditemukan pada hari yang sama yaitu 30 September 1988. Kali ini korbannya adalah Elizabeth Stride, berusia 45 tahun. Ia ditemui tewas berlumuran darah di Dutfield Yard kira-kira pukul 1.00 pagi dengan bekas cekikan dileher dan disinyalir ia mati kurang lebih 30 menit sebelum jasadnya ditemukan.
Malam itu ternyata belum berakhir bagi Jack. Pada malam itu pula, polisi sekali lagi dikejutkan dengan penemuan mayat yang juga ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan , kira-kira 1.6 kilometer dari lokasi penemuan mayat Elizabeth. Korban kedua di hari itu adalah Catherine Eddowes, 46 tahun. Ia juga ditemukan dalam keadaan tewas berlumuran darah , ada bekas cekikan di lehernya, tubuhnya dibelah dari dada sampai selangkangan dan isi perutnya terburai keluar. Tidak ketinggalan rahimnya juga ikut dipotong dan dikeluarkan, mukanya hancur karena dikuliti, kelopak mata kanannya dicungkil, hidung dan telinganya hampir putus. Korban tewas kurang 30 menit sebelum ditemukan.
Di TKP , Polisi menemukan sehelai syal/selendang milik sang korban yang berlumuran darah dan didekat-nya terdapat tulisan kapur pada dinding yang berbunyi:
“The Juwes are The men That Will not be Blamed For nothing” (Yahudi adalah pihak yang tidak akan bisa disalahkan tanpa sebab).
Dari sinilah Polisi bisa mengambil kesimpulan, bahwa seorang Yahudi-lah yang ada dibalik kasus pembunuhan berantai legendaris ini.
Sedangkan korban kelima diketahui bernama Mary Jane Kelly. “Ginger”, nama panggilan M.J.Kelly, juga ditemukan dengan kondisi yang sama mengerikannya dengan korban-korban lainnya. Jasadnya ditemukan pada 9 September 1988, dikamar sewaannya yang berlokasi di Miller’s Court, off Dorset Street, Spitalfields.
THE END
Sebenarnya, mangsa pembunuh yang kerap juga dijuluki “Pembunuh Whitechapel” ini hanyalah lima orang pelacur, walaupun ada pendapat yang mengatakan jumlahnya bisa lebih daripada itu.Dan semua kegiatannya itu ia lakukan hanya dalam jangka waktu 3 bulan saja. Tapi, bagaimanapun juga kekejaman dan misteri pembunuhnya menjadikan kasus pembunuhan berantai ini sangat popular hingga saat ini.
Dan dia dijuluki
Sebenarnya dibandingkan Delphine LaLaurie (1775 - 1842), mungkin Jack The Ripper kalah kejam. Tapi entah mengapa, Jack sangat terkenal. Suasana mistis yang meliputi kasus ini membuatnya sangat terkenal. Gambaran bahwa seorang berjubah hitam yang muncul dari kabut, mencabut nyawa korbannya dengan cepat lalu menghilang di kegelapan. Dan dia tak pernah tertangkap atau terungkap.
Pada saat kasus itu muncul,sebenarnya nama Jack The Ripper bahkan belum ada. Namun media dan kepolisian banyak menerima surat. Ada yang mencoba memberi saran, ada yang mencoba memberi tahu identitas pelaku dan sebagainya. Sampai suatu hari ada surat yang berasal dari seseorang yang mengaku sebagai pelaku dari semua rentetan kasus pembunuhan sadis itu. Dan di bawahnya tertulis nama Jack The Ripper.
Awalnya surat tersebut tidak diperhatikan, karena memang banyak surat seperti itu sebelumnya. Namun tak lama kemudian muncul lagi satu surat yang dianggap dari orang yang sama (karena gaya tulisan, bentuk tulisan dan sebagainya) dan dibawahnya juga tertulis nama Jack The Ripper. Sejak saat itu, polisi dan masyarakat menyebut pelaku kasus itu dengan nama Jack The Ripper. Salah satu kalimat dalam surat itu adalah “They say I’m a doctor…hahahaha….”.
Alasan kenapa kepolisan mulai mempercayai surat itu adalah karena Jack menyatakan akan mengirimkan potongan telinga salah satu korbannya. Salah seorang korban yang ditemukan polisi memang kehilangan telinganya. Namun kiriman ini tidak pernah datang.
Yang ada berikutnya adalah kiriman selembar surat serta potongan ginjal manusia yang telah diformalin. Surat itu tidak lagi ditulis dengan nama pengirim Jack, tapi ‘From Hell’. Dari kata inilah judul film From Hell diambil. Apakah surat ketiga ini memang dari orang yang sama atau orang lain, kenyataannya juga tak pernah terungkap sampai hari ini.
Tidak banyak petunjuk konkrit yang didapatkan untuk menelusuri jejak sang pembunuh . Jack the Ripper digambarkan sangat mahir “memainkan” pisau-pisau mematikannya, mempunyai pengetahuan anatomi tubuh manusia yang cukup baik, serta penguasaan teknik membedah dan memotong bagian-bagian tubuh manusia dengan sangat sempurna. Yang bisa dikatakan lebih hebat lagi, semua pembataian itu ia lakukan ditengah gelap-nya malam, boleh dibilang tanpa penerangan yang cukup.
Segala misteri itu bermula pada tanggal 31 Agustus 1888. Sekitar pukul 4.00 dini hari waktu setempat , seorang penduduk menemui mangsa pertama sang “devil” yaitu Mary Ann Nichols, 42, di Whitechapel, East End. Mayat wanita malang itu ditemukan oleh seorang penduduk setempat dalam keadaan tewas mengenaskan. Bahkan beberapa polisi yang datang ke TKP juga cukup tekejut ketika melihat kondisi mayat. Dokter yang memeriksa mayat tersebut mendapati sebagian tubuhnya masih panas, ini menunjukkan mungkin wanita ini dibunuh kurang lebih sekitar setengah jam sebelum jasad-nya ditemukan. Terdapat kesan sayatan benda runcing pada rahang kiri korban, selain itu diperkirakan perutnya juga dibelah menggunakan pisau panjang bergerigi, serta terdapat banyak luka tikaman pada beberapa bagian tubuh yang lain. Polisi tidak banyak memiliki petunjuk mengenai kasus pembunuhan ini, kerana tidak ada saksi yang melihat atau mendengar suara teriakan korban pada malam kejadian. Selain itu tidak ditemui juga ada-nya senjata tajam yang ditinggalkan sang pelaku di TKP.
Pada 6 Agustus 1888 sebelum kasus pembunuhan Mary, seorang pelacur lainnya, Martha Tabram, 39, ditemui tewas di George Yard dengan luka tikaman benda tajam sebanyak 39 kali pada leher dan bagian kemaluan. Dari hasil autopsi terhadap jasad wanita itu, didapati leher sang korban turut digorok dan perutnya dibelah. Beberapa pihak berpendapat, pembunuhan Martha merupakan salah satu “hasil karya” Jack The Ripper. Sehingga banyak spekulasi mengatakan bahwa Martha merupakan korban pertama dari rentetan kasus pembunuhan berantai ini.
Delapan hari selepas kematian Mary, penduduk Whitechapel kembali digemparkan oleh penemuan sesosok mayat wanita. Kali ini menimpa seorang pelacur, Annie Chapman, ia juga ditemukan tewas dalam keadaan mengenaskan. Ahli bedah forensik mengatakan bahwa Annie tewas dua jam sebelum jasadnya ditemukan. Mereka juga mendapati sebagian kulit perut Annie dibedah, tulang rusuknya dipotong-potong, isi perut dan organ-organ seperti jantung dikeluarkan dan diletakkan di bahu sang korban. Edannya lagi, sebagian kemaluannya juga dipotong!! Beberapa saksi mengatakan melihat Annie sedang bercengkrama dengan seorang lelaki yang memiliki ciri-ciri berkulit gelap, memakai topi pemburu rusa dan berjubah hitam pada jam 5.30 pagi. Keterangan para saksi yang turut merujuk kepada “orang asing”, membuat polisi menyimpulkan pembunuh adalah pendatang Yahudi dan menimbulkan sentimen di kalangan penduduk pribumi. Seorang Yahudi, John Pizer yang turut dikenali “Apron Kulit” ditahan, namun ahirnya ia dibebaskan karena ia tak terbukti bersalah dan tidak terkait dengan kasus pembunuhan tersebut.
Mangsa ketiga dan keempat Jack the Ripper ditemukan pada hari yang sama yaitu 30 September 1988. Kali ini korbannya adalah Elizabeth Stride, berusia 45 tahun. Ia ditemui tewas berlumuran darah di Dutfield Yard kira-kira pukul 1.00 pagi dengan bekas cekikan dileher dan disinyalir ia mati kurang lebih 30 menit sebelum jasadnya ditemukan.
Malam itu ternyata belum berakhir bagi Jack. Pada malam itu pula, polisi sekali lagi dikejutkan dengan penemuan mayat yang juga ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan , kira-kira 1.6 kilometer dari lokasi penemuan mayat Elizabeth. Korban kedua di hari itu adalah Catherine Eddowes, 46 tahun. Ia juga ditemukan dalam keadaan tewas berlumuran darah , ada bekas cekikan di lehernya, tubuhnya dibelah dari dada sampai selangkangan dan isi perutnya terburai keluar. Tidak ketinggalan rahimnya juga ikut dipotong dan dikeluarkan, mukanya hancur karena dikuliti, kelopak mata kanannya dicungkil, hidung dan telinganya hampir putus. Korban tewas kurang 30 menit sebelum ditemukan.
Di TKP , Polisi menemukan sehelai syal/selendang milik sang korban yang berlumuran darah dan didekat-nya terdapat tulisan kapur pada dinding yang berbunyi:
“The Juwes are The men That Will not be Blamed For nothing” (Yahudi adalah pihak yang tidak akan bisa disalahkan tanpa sebab).
Dari sinilah Polisi bisa mengambil kesimpulan, bahwa seorang Yahudi-lah yang ada dibalik kasus pembunuhan berantai legendaris ini.
Sedangkan korban kelima diketahui bernama Mary Jane Kelly. “Ginger”, nama panggilan M.J.Kelly, juga ditemukan dengan kondisi yang sama mengerikannya dengan korban-korban lainnya. Jasadnya ditemukan pada 9 September 1988, dikamar sewaannya yang berlokasi di Miller’s Court, off Dorset Street, Spitalfields.
THE END
Senin, 08 November 2010
Asa Yang Terhapus Duka
Berjalan tak tertuju
Demi secercah cahaya di tengah gelap
Menuju suatu tempat tak terlihat
Jauh menjauh dan sesat
Menatap pandangan tajam dunia
Terbelalak mata hingga senja
Menanti yang dinanti tak datang jua
Segenap asa akankah sirna?
Satu-satu semua terbuka
Membusuk penuh luka
Terkubur di dalam lubang duka
Takkan kembali meski kau nanti
Musnah, dilalap api
Sirna, terhapus angin
Debu dari air mata yang telah mengering
Menguap ke awan yang tlah menguning
Senja takkan kembali
Silaunya tak terlihat oleh mentari
Dan bulan takkan pergi
Walau kau berpaling muka menghindari
Demi secercah cahaya di tengah gelap
Menuju suatu tempat tak terlihat
Jauh menjauh dan sesat
Menatap pandangan tajam dunia
Terbelalak mata hingga senja
Menanti yang dinanti tak datang jua
Segenap asa akankah sirna?
Satu-satu semua terbuka
Membusuk penuh luka
Terkubur di dalam lubang duka
Takkan kembali meski kau nanti
Musnah, dilalap api
Sirna, terhapus angin
Debu dari air mata yang telah mengering
Menguap ke awan yang tlah menguning
Senja takkan kembali
Silaunya tak terlihat oleh mentari
Dan bulan takkan pergi
Walau kau berpaling muka menghindari
Rabu, 03 November 2010
Death Note
Cerita ini dimulai ketika Death Note (buku kematian) yang sengaja dijatuhkan oleh Ryukk, seorang Shinigami (malaikat kematian, reaper) ke dunia manusia, di mana bila nama seseorang ditulis dalam buku tersebut, maka orang itu akan segera meninggal. Buku ini kemudian ditemukan oleh Yagami Raito (Light Yagami), seorang siswa jenius anak seorang inspector kepolisian jepang. Awalnya Raito tidak percaya dengan kekuatan Death Note tersebut, namun setelah ia coba dan berhasil, ia mulai percaya. Ditambah lagi dengan kemunculan Ryukk yang akan selalu mengikuti orang yang menemukan Death Note-nya. Dengan kejeniusannya, Raito kemudian berencana menggunakan buku tersebut untuk menciptakan dunia baru yang bersih dari kejahatan (utopia) dengan dirinya sebagai dewa. Raito kemudian mendapatkan data para kriminal dari televisi dan dari database kepolisian pusat. Ke semua kriminal tersebut dibunuhnya dengan menggunakan Death Note. Kematian para kriminal yang tidak wajar dan dalam waktu yang hampir bersamaan ini membuat masyarakat dan pihak kepolisian merasa kejadian ini bukanlah terjadi secara kebetulan. Meskipun terdengar tidak masuk akal, pihak kepolisian mulai merasa ada seseorang di balik semua kejadian yang menimpa para kriminal tersebut. Raito yang menggunakan kekuatan Death Note kini disebut sebagai Kira (Killer dalam dialek jepang) dan dianggap sebagai dewa oleh orang-orang yang pro dengan tindakan Raito tersebut. Polisi kemudian meminta bantuan kepada seorang detektif bertaraf International yang wajahnya tak pernah kelihatan sebelumnya. Detektif tersebut menyebut dirinya dengan sebutan L. Dengan menjebak Raito, L mulai menyadari kalau Kira (Raito) dapat membunuh seseorang dalam jarak jauh meskipun tanpa menyentuhnya sedikit pun. Menyadari kalau ia telah dijebak, Raito mulai menyatakan perang pada L. Dimulailah perang analisis dan psichology antara dua orang jenius, L dan Raito.
Kerusakan Jiwa Golongan Terpelajar
Makin banyak generasi muda yang harusnya membangun bangsa, tetapi justru merusak citra "generasi Muda" itu sendiri. Contohnya yang terjadi di Universitas Gunadarma Kelapa Dua (Kampus E), sabtu(30/10) siang hari. Dua orang anak muda tertangkap tangan sedang mengambil helm di pakiran kampus yang terletak di belakang gedung 4 kampus tersebut. Satpam menyeret mereka dari parkiran yang terletak di belakang ke pos satpam yang berada di gerbang kampus tersebut. Mahasiswa yang melihat kejadian tersebut geram, mereka tidak bisa menahan diri dan akhirnya kedua maling tersebut habis dihajar oleh para mahasiswa. Peristiwa itu membuat mahasiswa lain yang sedang berada di ruang kelas keluar, dan tak jarang dari mereka ikut memukul, menendang, bahkan mencaci kedua maling tersebut.
Setelah diselidiki, dari kartu pengenal yang didapat dari dompetnya, ternyata mereka itu merupakan "Mahasiswa" dari institut pendidikan yang tidak jauh dari Universitas Gunadarma tempat kejadian perkara. Dan akhirnya pihak keamanan kampus menyerahkan kedua orang itu ke pihak yang berwajib, akan tetapi pada saat proses pembawaan tersangka mahasiswa UG semakin tak terkendali. Mereka semakin bernafsu untuk memukuli kedua tersangka tersebut. Hingga polisi tidak berani membawa kedua tersangka tersebut dengan mobil dinas mereka, mereka takut mobil tersebut akan rusak karena tingkah brutal para mahasiswa tersebut. Mereka menyewa angkutan umum yang banyak berlalu-lalang di depan kampus tersebut.
Banyak yang bisa kita ambil dari peristiwa di atas. Pertama, kerusakanm mental generasi muda yang dialami oleh kedua tersangka. apakah mereka tidak sadar bahwa mereka adalah kaum terpelajar, calon pemimpin bangsa, generasi yang akan memajukan bangsa ini ke depannya? mereka justru merusak semua "title" tersebut dengan suatu tindakan bodoh sepeti ini. Kedua, Penggunan hati nurani yang tidak peka di para mahasiswa yang memukuli para tersangka. Mengapa mereka brutal seperti itu? hanya karena sebuah helm, mereka bisa saja membunuh orang tanpa mereka sadari. Apakah itu yang disebut calon pemimpin bangsa ini? pantas kah mereka memimpin bangsa ini nanti di masa yang akan datang? layaknya pimpinan kita di kursi pemerintahan sekarang, yang tidak malu bertengkar, berkelahi dalam dalam suatu kubah yang di sebut PEMERINTAHAN. WAHAI GENERASI MUDA, SADARLAH!!!! Negara ini kelak engkau yang akan menjalankannya. Apa jadinya jika Generasi Muda seperti kalian, Brutal, Tak berperikemanusiaan, Mencuri, Bertindak Anarkis? Mau kalian bawa kemana nasib negara ini nanti?
by : Istikhori Ahmad
Setelah diselidiki, dari kartu pengenal yang didapat dari dompetnya, ternyata mereka itu merupakan "Mahasiswa" dari institut pendidikan yang tidak jauh dari Universitas Gunadarma tempat kejadian perkara. Dan akhirnya pihak keamanan kampus menyerahkan kedua orang itu ke pihak yang berwajib, akan tetapi pada saat proses pembawaan tersangka mahasiswa UG semakin tak terkendali. Mereka semakin bernafsu untuk memukuli kedua tersangka tersebut. Hingga polisi tidak berani membawa kedua tersangka tersebut dengan mobil dinas mereka, mereka takut mobil tersebut akan rusak karena tingkah brutal para mahasiswa tersebut. Mereka menyewa angkutan umum yang banyak berlalu-lalang di depan kampus tersebut.
Banyak yang bisa kita ambil dari peristiwa di atas. Pertama, kerusakanm mental generasi muda yang dialami oleh kedua tersangka. apakah mereka tidak sadar bahwa mereka adalah kaum terpelajar, calon pemimpin bangsa, generasi yang akan memajukan bangsa ini ke depannya? mereka justru merusak semua "title" tersebut dengan suatu tindakan bodoh sepeti ini. Kedua, Penggunan hati nurani yang tidak peka di para mahasiswa yang memukuli para tersangka. Mengapa mereka brutal seperti itu? hanya karena sebuah helm, mereka bisa saja membunuh orang tanpa mereka sadari. Apakah itu yang disebut calon pemimpin bangsa ini? pantas kah mereka memimpin bangsa ini nanti di masa yang akan datang? layaknya pimpinan kita di kursi pemerintahan sekarang, yang tidak malu bertengkar, berkelahi dalam dalam suatu kubah yang di sebut PEMERINTAHAN. WAHAI GENERASI MUDA, SADARLAH!!!! Negara ini kelak engkau yang akan menjalankannya. Apa jadinya jika Generasi Muda seperti kalian, Brutal, Tak berperikemanusiaan, Mencuri, Bertindak Anarkis? Mau kalian bawa kemana nasib negara ini nanti?
by : Istikhori Ahmad
Langganan:
Postingan (Atom)